Semua orang tua tentu menginginkan anak-anaknya dapat menjadi bahagia, punya harga diri dan empati yang tinggi pada sesama, percaya diri, serta dapat unggul pada bidang yang mereka sukai. Di antara sifat-sifat yang disebutkan di atas, percaya diri pada anak adalah salah satu hal penting untuk mewujudkan yang lainnya. Lalu apa itu percaya diri ? bagaimana menumbuhkan kepercayaan diri pada anak ?

Definisi Percaya Diri

Percaya diri atau biasa disebut dengan self-confidence merupakan kemampuan individu untuk bisa memahami serta meyakini seluruh potensinya supaya dapat dipergunakan di dalam menghadapi penyesuaian dan beradaptasi dengan lingkungannya. Anak yang percaya diri memiliki optimisme yang tinggi, kreatif, inisiatif, selalu berpikir positif, dan menganggap seluruh masalah pasti terdapat pemecahan solusinya. Sebaliknya, anak yang memiliki kepercayaan diri yang rendah cenderung pesimis, pasif, minder, serta apatis.

Bimbel Privat Kursus TK SD SMP SMA Mahasiswa Inggris www.belajarkreatif.com 2
Bimbel Privat Kursus TK SD SMP SMA Mahasiswa Inggris www.belajarkreatif.com 2

Ketika sudah merasa percaya diri, maka yang dilakukan kemudian adalah yakin terhadap kemampuan yang dimiliki, percaya pada tujuan-tujuan yang telah direncanakan sebelumnya. Orang yang percaya diri memiliki harapan-harapan realisits, dan bisa terus bersikap positif meski ada beberapa harapan yang tidak sesuai dengan kenyataan atau belum terpenuhi.

Menanamkan Rasa Percaya Diri

Perlu proses yang bertahap apabila ingin menanamkan rasa percaya diri pada anak. Tujuan ini tidak dapat dicapai dengan cepat atau instan, akan tetapi membutuhkan langkah-langkah kecil yang harus dilakukan. Salah satu alasan kenapa rasa percaya diri tidak muncul adalah adanya rasa takut serta keyakinan bahwa ia tidak bisa yang didasarkan dari masa lalu. Terkadang anak lebih takut ditertawakan oleh teman-temannya daripada mendapatkan sakit fisik akibat terjatuh dari sepeda. Di dalam kasus tersebut, orang tua bisa membawa anak belajar naik sepeda di tempat lain yang tidak ada teman-temannya, hal ini akan menjadikan rasa kepercayaan diri anak meningkat karena tidak lagi takut ditertawakan.

Les Privat SMP Untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri

Selain itu, hal yang dapat dilakukan oleh orang tua agar dapat meningkatkan kepercayaan diri anaknya adalah dengan menyampaikan kritik dengan cara yang tepat. Misalnya kata-kata ‘Mengapa kamu begitu ceroboh’ dapat diganti dengan ‘Apakah kamu bisa lebih berhati-hati.’ Berikut adalah poin-poin yang dapat dilakukan agar dapat meningkatkan kepercayaan diri anak, yaitu :

  • Selalu support mereka agar percaya pada diri sendiri. Buatlah mereka agar biasa mengatakan “saya dapat melakukannya!”
  • Memberikan langkah-langkah yang kecil dan bertahap sebelum memberikan tantangan yang besar.
  • Bimbing serta arahkan mereka agar dapat mengatasi ketakutannya
  • Apabila mereka melakukan hal yang benar, maka beri apresiasi dan pengakuan.
  • Jangan pernah memberikan kritik atas kesalahan yang mereka perbuat, namun ungkapkan dengan cara yang lain.
  • Selalu usahakan untuk menciptakan lingkungan yang aman agar anak mau mencoba hal-hal yang baru.

Les Privat Untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri

Ketika di sekolah, proses belajar anak menjadi salah satu factor hilangnya kepercayaan diri pada anak. Faktor lingkungan dan teman-teman menjadi hal yang penting bagi rasa percaya diri mereka, terlebih apabila terdapat perlakuan bullying pada anak, hal tersebut tentu dapat mematikan rasa percaya diri pada anak sehingga berdampak pada nilai akademik anak yang rendah.

Kami Bisa Ngajar Belajar Les Privat walau ada Corona di Rumah Saat Liburan Sekolah

Memberikan anak les privat atau bimbingan belajar mandiri menjadi solusi yang tepat bagi anak. Adanya bimbingan yang tepat dari guru privat membuat anak akan lebih yakin terhadap dirinya dan kemampuan yang dimilikinya sendiri. Selain memiliki keuntungan langsung berupa perbaikan nilai akademik, mendatangkan guru les bagi anak juga dapat semakin membuat anak memiliki rasa percaya diri dan optimisme yang tinggi. Hal yang tentunya tidak dapat didapatkan anak ketika di sekolah karena guru tidak bisa fokus pada satu atau dua anak saja.